Langsung ke konten utama

Postingan

Pulpen dan Penghapus

Pulpenku sudah habis Habis untuk menyatakan samarnya segala tulisan Apa aku harus membeli? Tapi aku tak punya uang lagi Bisakah kauberi aku sekali-kali? Oh iya aku lupa Yang kau miliki itu penghapus Setebal apapun tintaku Kerjamu hanya menghapus
Postingan terbaru

Pengingat Diri

Bagaimana perasaanmu ketika kebaikanmu dianggap hanya kepura-puraan? Bagaimana tanggapanmu saat kamu melakukan yang terbaik untuk membuat kawanmu senang dan nyaman, namun ia hanya mengungkit kekuranganmu? Bagaimana sikapmu ketika apapun yang kamu lakukan dinilai dan dihakimi oleh kawanmu sendiri? Sedih bukan? Namun, jadikan hal itu menjadi pendewasaan bagi kehidupanmu ke depan. Jadikan dirimu menjadi lebih rendah hati, tidak mudah menilai buruk orang lain, dan jadikan pribadimu menjadi manusia yang terus belajar menjadi lebih baik. Biarlah orang lain menyalahartikan ketulusan hatimu. Biarlah orang lain memandang sebelah mata dengan tindakan yang kamu lakukan. Kamu hanya manusia. Kamu tidak sempurna karena banyak kurangnya. Diam adalah tindakan terbaik, serta memohon ampunlah kamu kepada Allah SWT. Sayyidina Ali bin Abi Thalib memberikan nasehat, "Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu, dan yang membencimu ti

Tidak Jelas

Ketidakjelasan benar-benar mengajarkan akan artinya kehidupan Logika dan hati tidak sejalan, namun Kamu tak mampu menyalahkan Salahmu bukanlah adanya ketidakjelasan, salahmu ialah mengharapkan Bagaimana bisa Kamu mengharapkan sang malam hadir di pagimu dan siangmu? Sadarkanlah Dirimu, malam hanyalah malam, Ia datang karena memang malam, bukan karena ingin berjumpa denganmu, tapi hanya karena malam harus melawati kehidupanmu. Ingatlah lagi, jangan menyalahkan dirimu karena segala ketidakjelasan Hal itu adalah ujian dan pembelajaran bagimu bahwa yang datang akan pulang

Mencari Bahagia

Bahagiakanlah dirimu dengan menyayangi mereka yang menyayangimu. Begitu pula perihal pria, pi lihlah ia yang menyayangimu. Yang menyayangi akan mengasihi, Yang menyayangi akan menghormati, Yang menyayangi akan memperbaiki. Pilihlah ia yang mampu ada di saat sulit dan senang. Yang mampu membimbingmu di saat bimbang. Carilah ia yg nantinya bisa kamu ajak bekerja sama, mau berbagi kebahagiaan dan kesedihan. Saat melihatnya akan membuatmu merasa bahagia, begitupun saat ia melihatmu. Ia yg membutuhkanmu sama seperti kamu membutuhkannya. Saling mengajarkan kebaikan dan keimanan, saling memotivasi untuk menjalani satu tujuan, yaitu surga-Nya.

Aku dengan Malam

Gelap malam itu sepi Menyibukkan diri tiada arti Namun, selalu ada yang menemani Namanya hati Sepi memberikan arti Bahwa menemani tak perlu ada di sisi Tidak mengerti dengan otak ini Usaha keras telah kulalui Namun, apa daya kauselalu ada di mimpi Aku takut Takut semua ini akan menjadi mimpi Saat kanvas kosong ini semakin terisi Malah terbangun dengan cerita yang tiada arti Inilah aku dengan malam sang teman sehati

Facebook

Hari ini aku bingung mau apa, akhirnya aku bukalah salah satu sosial media yang telah aku pakai cukup lama, yaitu Facebook. Banyak cerita dari sosial media ini, dari kala diriku yang belum mengenal istilah jatuh cinta hingga kini juga masih bingung sih apa makna dari jatuh cinta 😅. Aku menyukai Facebook, bukan karena aplikasinya yang serba bisa, bukan juga karena aku bisa curhat colongan agar orang lain ketahui. Aku menyukainya karena sosial media ini telah mengikutiku dari aku yang dulu hingga aku yang sekarang, sama-sama masih manusia biasa, namun berpikiran beda. Facebook adalah tempatku mengenal orang baru, tempatku mengetahui kabar teman-temanku, tempatku mengenal ia yang dulu hanya dapat melihat, tapi tak mampu berbicara. Aku yakin bukan cuma aku yang merasakan hal itu. Aku cukup gemar membuka beranda Facebook milikku, melihat unggahan mereka yang mengikuti dan berteman denganku di aplikasi ini. Sungguh macam dan beragam isi berandaku, dari orang-orang yang mencer